“Mau sampai kapan kamu nunggu lelaki itu?”
Kata-kata Bapak masih terngiang di kepalaku. Seharusnya dulu
aku menuruti perintahnya, menikah dengan anak dari teman masa kecilnya. Tapi,
aku malah menolak perjodohan itu. Karena hidup ini terlalu singkat untuk di
jalani bersama orang yang salah.
“Aku janji, kepergianku tak akan lama. Setelah lulus dan
mendapatkan pekerjaan, aku akan pulang dan langsung melamarmu.”
Ucapan dan tatapan mata mas Jaka waktu itu begitu
menyakinkanku. Ini sudah 10 tahun sejak kepergianya. Tak kuhiraukan walau
banyak pria yang berusaha menggodaku.
Tapi,
Sekarang apalah arti setia, yang tersisa hanya seorang
kembang desa yang menjelma menjadi perawan tua.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
0 komentar:
Posting Komentar