“Iya… terus, Bu…”
“Bagus, dorong terus…”
Napas wanita itu tersengal-sengal, keringat sudah membanjiri
wajah dan seluruh tubuhnya. Dokter Ridwan dibantu asistennya masih berusaha
mengeluarkan si jabang bayi dari rahim wanita itu. Sementara lelakinya menunggu
di luar, cemas menunggu kelahiran anak pertamanya. Bibirnya tampak sibuk
merapal do’a.
“Ibu, tarik napas dalam-dalam dari hidung.” Perintah dokter.
“Iyak, doronggg…” wanita itu menjerit sejadi-jadinya. Suaranya
menggema ke seluruh ruangan.
Hening…
Seorang bayi laki-laki telah lahir. Tapi, bayi itu bergeming
pun tak mengeluarkan tangisan. Dokter Ridwan berinisiatif menampari bokong bayi
itu supaya menangis. Bayi itu menyeringai. Dengan kaki mungilnya ia menendang
dokter itu hingga terpental.
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
0 komentar:
Posting Komentar