Hujan di bulan juli. Menebar berkah dipagi hari. Berselimutkan sinar mentari. Melangkah pasti menuju cinta yang hakiki © @artantozora
Jangan beri tahu aku cara meninggalkanmu. Biarkanlah aku sebentar lagi, mencintaimu dengan caraku. ~ @artantozora
Jika hujan adalah jendela rindu. Hatimu adalah pintu yang tidak pernah bisa ku buka. ~ @artantozora
~ @artantozora: Aku mencintai gerimis yang kau rengguh setiap malam. Jangan jadikan aku pengemis, yang meminta cinta. Suram.
~ @artantozora: Seolah lelah berjibaku dengan hujan. Mentari pun dirundung kepedihan. meratapi lelaki tanpa senyuman.
6. ~ @artantozora: bagaimana aku bisa lupa. Asal kau tahu saja, senyummu itu seperti luka.
7. ~ @artantozora: kuakui kau selalu berhasil membuatku tertawa riang, ter#senyum sendiri. Tapi sayang, hanya dalam mimpi.
8. ~ @artantozora: seorang gadis serupa bidadari. Memiliki #senyum seindah mentari. Bolehkah hamba yang hina ini. Meminangmu sebagai istri.
~ @artantozora:Hitam dan putihnya kehidupan.Manis dan pahitnya masa lalu.Semua terekam jelas pada kedua kelingking yang saling tersimpul ini
~ @artantozora: Akulah jari yang tak kenal lelah,mengoreskan namamu di atas #pasir.Walaupun ribuan kali ombak menggulungnya.Aku tetap setia.
~ @artantozora: jika kamu sebuah #pasir. Angin adalah rindu yang akan menerbangkanmu. Mencari rengkuhan hangat itu.
~ @artantozora: riuh suara ombak mendesir. Disini aku berpikir. Melukis sebuah syair. Dengan segenggam #pasir
~ @artantozora: pagi ini, seorang pemuda telah lahir. Kelak ia akan menjadi penyihir. Menggubah deretan aksara menjadi syair.
~ @artantozora: syair yang kau ciptakan begitu hidup. Memberi warna pada lentera yang mulai redup. Baginya itu sudah lebih dari cukup.
~ @artantozora: cukup dengan berceloteh pemuda ini menjelma menjadi angin.Menerbangkan daun yang mulai menguning.Kesejukan bagi yang menenang.
~ @artantozora: Mengenang, adalah caraku berbagi kisah.Tentang pemuda yang menjelma menjadi angin dengan susah payah.Tanpa pantang menyerah.
~ @artantozora: menyerah hanya untuk pecundang. Biarkan deretan syair ini terus berdendang. Menjadi candu, membuat hatinya meradang.
~ @artantozora: Aku selalu ingin menjadi #lentera, yang menerangi setiap langkahmu. Memunguti bait puisi yang berceceran.
~ @artantozora: hati yang nyeri tertusuk #duri. Lekas kau obati. Dengan ribuan bait puisi.
~ @artantozora: Mengingatmu; sama saja berjalan diatas #duri. Lukanya tak terlalu dalam. Tapi, membekas di hati.