17/07/13

MENUNGGU.



Putaran sendok kecil yang mengitari secangkir kopi pahit ini, mengingatkanku pada kisah yang telah lama larut. sesekali mereka beradu sehingga menimbulkan dentingan kecil yang nyaring diteliga. membuka mata, menyibak lara.

Setiap seminggu sekali, aku kerap mampir ke kedai kopi ini. hanya untuk sekedar melepas penat sambil menikmati secangkir kopi pahit dan mengagumi keindahan mentari disore hari. tempat yang nyaman dengan ornamen ornamen dinding yang terbuat dari anyaman bambu begitu sedap dipandang mata. mungkin itu alasan mengapa aku selalu ingin berlama lama disini.

Meja nomor tiga, tepat disamping jendela. menjadi tempat favoritku menikmati senja. kukagumi setiap jingga yang menyeruak diangkasa. indah.

menunggu.

aku benci menunggu. itu hanya akan membuang waktuku. ini bukan perkara setia. bagaimana tidak,  rasa cemburu itu begitu menderu.

lantas aku bisa apa?

mungkin ini sudah jalannya, aku lebih memilih menunggu, walaupun aku benci. setidaknya ini lebih baik ketimbang aku harus memilih apa yang ada dan terlalu memaksakan diri. aku memilih menurut pada naluri.
menunggu orang tepat, karena hidup ini terlalu singkat untuk dijalani bersama orang yang salah.
pada hakikatnya menunggu adalah perkerjaan yang mulia dan misterius.

perlu kalian ketahui untuk menjadi kupu kupu, ulat memerlukan waktu dan penantian yang panjang. candi borobudur tidak dibangun dalam semalam, kehidupan mulai terajut dalam rahim selama sembilan bulan. cinta yang agung akan bersemi pada suatu hari nanti.

kebanyakan sesuatu yang indah memerluakan waktu sedikit lama, dan penantian tidaklah sia sia asal selalu diiringi dengan usaha dan do'a.

pada akhirnya Tuhan meminta kita untuk sabar menunggu. dalam segala hikmahNya, karena alasan yang penting.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;