ilustrasi. |
“Bu, aku ingin berhenti dari pekerjaan dan menjadi penulis.”
“Apa?”
Perkataanku mengejutkan Ibu yang sedang memasak di dapur. Pandangannya
tertuju padaku. Aku tertunduk, sorotan matanya menyiratkan ketidaksetujuan.
“Nanti Ibu sampaikan keinginanmu pada Ayah, Ibu yakin Ayahmu
pun tak akan setuju.”
Begitulah, aneh memang. Sejak dulu setiap kali aku menginginkan
sesuatu aku akan bilang kepada Ibu. Kemudian Ibuku akan menyampaikan pada Ayah,
di penuhi atau tidaknya keinginanku itu tergantung persetujuannya. Iya, aku dan
Ayah memang jarang sekali berkomunikasi.
*
“Ayah bilang apa?” Ibu menarik napas kemudian
menghembuskanya perlahan.
“Lakukan sesukamu, Ayahmu bilang seorang pria punya impian
yang tidak bisa di mengerti wanita.”
Diikutsertakan dalam #FF100Kata
0 komentar:
Posting Komentar