14/10/13

Prompt #29 - 27 Maret.




Toko buku baru saja di buka. Tapi, aku langsung masuk dengan topi berwarna hitam dan berjalan sedikit menunduk. Aku berusaha supaya orang di sini tidak mengenaliku, aku jadi merasa gugup saat penjaga kasir itu terus memandangiku, takut penyamaranku ini terbongkar. Aku menyebar pandangan ke seluruh penjuru toko buku yang masih sepi ini. Hanya terlihat seorang Ibu yang sibuk memilih buku resep makanan dan beberapa anak yang sedang asyik membaca di bagian rak komik. Aku mencari letak buku-buku novel berada. Setelah berkeliling akhirnya ku temukan buku yang ku cari di tumpukan buku novel terbaru.

Aku tak perlu lagi membaca bagian belakang novel yang baru saja aku ambil, bahkan aku pun sudah hafal betul setiap bagian di dalamnya. Tanpa berpikir lama, ku langkahkan kaki menuju meja kasir untuk membayar. Penjaga kasir yang sedari tadi memandangiku pun melempar senyum, ramah.

"Silahkan." matanya begitu lekat memandangi wajahku. lalu ku balas senyumannya sembari menyodorkan novel yang baru saja ku ambil. Penjaga kasir itu mengambil novel yang ku sodorkan untuk di scan dan sekali lagi ia mencuri pandang dengan ku. Ada sekian detik mata kami saling bertemu.

"Lho, Mas ini kan--."

"Sssttt...." aku segera memotong ucapan penjaga kasir itu.

"Jangan berisik." kataku, sambil mengawasi keadaan sekitar. penjaga kasir itu hanya mengangguk anggukkan kepala.

"Ini benerkan mas Dika yang penulis itu? lho, kok beli bukunya sendiri sih? oiya, aku ngefans banget lho sama mas Dika, buku bukunya juga bagus. Novel yang terakhir mas Dika tulis ini, saya juga udah baca, cerita mas Dika waktu nembak si Nina itu, so sweet banget." Aku sedikit tergeragap menanggapi pernyataan penjaga kasir ini.  Dia sedikit heran kenapa aku membeli bukuku sendiri.

"Wah, makasih yah udah mau baca. Oiya, mbak bisa minta tolong sekalian di bungkus bukunya, kalo ada pake kertas kado warna merah yah."

"Oh, bisa mas, tunggu sebentar yah." kemudian penjaga kasir itu pergi ke belakang, mengambil selembar kertas kado warna merah tua lalu dengan cekatan membungkus buku yang ku ambil tadi. beberapa menit kemudian penjaga kasir itu menghapiriku dengan membawa buku yang sudah terbungkus rapi.

"Ini, mas. Jadi total semuanya jadi enam puluh delapan ribu." Penjaga kasir itu--Fitri namanya--setelah aku membaca tanda pengenal yang ada di bajunya,  memasukkan buku yang sudah terbungkus tadi ke dalam sebuah kantong plastik lalu memberikannya padaku.

Aku mengeluarkan dompet yang ada di saku celana, kemudian memberikan uang selembar seratus ribuan kepada penjaga kasir itu. setelah menerima uang kembalian dan mengucapkan terima kasih, aku bergegas keluar dari toko buku itu.

Hari ini hari selasa tanggal 27 maret. Tanggal yang tidak pernah bisa aku lupakan, tanggal yang penuh dengan kenangan. Buku ini adalah hadiah untuk Nina. Buku yang sebagian besar menceritakan kisahku dengannya. Kisah dari pertama kali kami bertemu hingga semesta menjadikan kami dua manusia yang saling cinta. Tapi, itu dulu. Di perjalanan menuju rumah Nina, aku berharap dengan kado yang tak seberapa ini, dia bisa selalu ingat dengaku. Aku berharap kado ini menjadi hadiah paling spesial di hari ulang tahunnya, sekaligus menjadi hadiah paling indah di acara pernikahannya hari ini.

499 kata.

0 komentar:

Posting Komentar

 
;