08/10/13

Prompt #28 - Kejutan.



Selesai bertemu klien, Gunawan bergegas menuju tempat parkir. di langkahnya yang lebar-lebar itu ia sempat mengirim sebuah pesan.

"Sayang, nanti ada sopir yang akan menjemputmu, tunggu aku di restoran biasa yah. Aku ada kejutan untukmu."

Setelah pesan itu berhasil terkirim, ia segera menyalakan mobil dan menancap gas menuju restoran.
Bulan lalu ia sudah berjanji kepada Ratih, ingin merayakann ulang tahun pernikahan yang pertama di restoran itu, tempat pertama kali Gunawan menyatakan cintanya pada Ratih. Sebuah kejutan istimewa pun sudah disiapkan oleh Gunawan untuk Ratih. Ia pun tak sabar kejutan apa yang akan diberikan oleh istrinya nanti.

Disisi lain.

Setelah diantar oleh seorang sopir, kini Ratih sudah duduk manis di sebuah restoran yang ada di pinggir laut. Ia menatap ke luar jendela, Wajahnya tampak semringah melihat sang surya yang membakar langit. Hatinya pun berbunga bunga, Bagaimana tidak, ia tidak menyangka seorang wanita biasa seperti dirinya kini menjadi seorang Nyonya Gunawan, istri dari seorang pengusaha muda yang kaya raya. Yang sekarang ini sedang menuju kemari, Sesuai janjinya hari ini kami akan merayakan 1 tahun pernikahan kami.

---

Disepanjang perjalanan senyum Gunawan terus merekah, ia teringat waktu ia melamar Ratih. Di depan orang banyak ia bersimpuh bak seorang pangeran, dengan mengumpulkan semua keberanian yang ada, Gunawan meraih tangan Ratih, menatap matanya dalam dalam.
Lalu dari sakunya Gunawan mengeluarkan sebuah kotak kecil berwarna merah cerah. Saat itu ia mengutarakan keinginannya untuk memperistri Ratih. Tentu saja, Ratih sebagai wanita biasa yang diperlakukan seperti putri raja itu mengiyakan permintaan Gunawan.

Kali ini Gunawan ingin sekali mengulang kenangan itu. Ia menatap sebuah bunga mawar merah serta kotak berisi cincin bermata berlian yang ada di jok mobil sebelahnya. Tangannya meraih kotak berisi cincin itu, ia sudah tak sabar ingin menyematkan cincin itu di jari manis Ratih. Bedanya, cincin ini adalah sebagai kado ulang tahun pernikahan kami. Saat sedang asik mengamati indahnya cincin berlian itu tak sengaja gunawan menjatuhkannya.

"Ah, sial jatuh kemana tadi?"

Masih dengan posisi menyetir mobil, tangan Gunawan menggagau lantai mobil. Ia berusaha mencari cincin berharga puluhan juta itu di atas karpet mobil yang ada di kakinya. konsentrasinya pun terpecah, mulutnya mulai mengerutu. Secara tiba tiba dari arah berlawanan sebuah mobil besar dengan bak berisi pasir melaju kencang ingin menyalip mobil yang ada di depannya. Gunawan kaget setengah mati, kaki kanannya reflek menginjak rem dalam dalam. Tapi, apa yang terjadi tiba tiba rem mobil Gunawan blong. Jantungnya serasa ingin keluar, dengan terpaksa Gunawan membanting setir, ia tak kuasa mengendalikan mobilnya. Gunawan berteriak sambil menutupi wajahnya yang ketakutan. Dengan kecepatan tinggi mobil Gunawan menabrak pembatas jalan hingga hancur lalu terperosok kedalam jurang. Mobilnya terguling hingga ke dasar jurang, hingga akhirnya meledak dan asap hitam membumbung tinggi ke udara.

---

Ratih menatap arloji yang melingkar dipergelangan tangan kirinya. Sudah 45 menit berlalu, belum ada tanda tanda kabar dari Gunawan suaminya. Ratih mulai cemas, ia kembali meneguk sebuah lemonade yang tinggal setengah gelas yang ia pesan sekitar setengah jam yang lalu.
Ponsel yang ada di atas meja pun bergetar. Ratih buru buru meraihnya.

"Hallo, gimana?"

"Tenang bos, semuanya beres. Kami udah bikin rem mobilnya blong, kami berani jamin sekarang suami bos udah mampus." Terdengar suara seorang lelaki di ujung telepon.

"Oke, kerja bagus."

Ratih menutup telepon, lalu tersenyum licik.

"Dengan begini semua hartanya sekarang jadi milikku."

                                                                             ***

2 komentar:

Istiadzah mengatakan...

Maaf, sepertinya banyak yang mau saya komentari di sini ^^

1. Lihat gambarnya lalu baca pesan singkat yang dikirimkan Gunawan tentang "kejutan", saya kira kejutannya itu adalah meninggalnya Gunawan karena kecelakaan tanpa diketahui istrinya. Ternyata memang benar Gunawan kecelakaan, tapi karena ulah istrinya. Twist-nya oke banget.

2. Masih banyak penggunaan kata yang salah, nggak sesuai EYD. Penggunaan kata depan 'di' selalu digabung dengan kata selanjutnya. Seperti: 'dilangkahnya', seharusnya 'di langkahnya'.

3. Penulisan kata ulang juga masih salah, seharusnya pakai tanda sambung (-). Seperti pada kata: 'lebar lebar', seharusnya 'lebar-lebar'.

4. Itu yang bagian "di sisi lain" kenapa ada garis bawahnya? Terus di situ juga ada ketidakkonsistenan pov.

5. Menurut saya ini masih bisa dipadatkan lagi. Bagian terakhir cukup ditutup sampai laporan anak buahnya Ratih. kata-kata Ratih setelahnya gak perlu ditulis. Biarkan pembaca yang berimajinasi.

Maaf banyak. Hehe. Makasih. ^^

Artanto mengatakan...

wah, makasih mbak isti sudah berkunjung. cermat sekali ya mbak isti ini. oke segera aku perbaiki kesalahannya.

Posting Komentar

 
;